JAKARTA - Mantan Wakil Direktur Keuangan Grup Permai, Yulianis mengatakan, ada pemberian uang ke Sekretaris Jenderal Partai Demokrat (PD), Edhie Baskoro Yudhoyono. Pria yang akrab disapa Ibas ini disebut menerima USD 200 ribu dari Grup Permai.
"Kalau di catatan saya cuma USD 200 ribu, itu kan cash pemberiannya," kata Yulianis di KPK, Jakarta, Rabu (18/12). Ia menuturkan, pemberian uang ke Ibas bukan terkait proyek Hambalang. Tetapi, terkait dengan Kongres PD di Bandung tahun 2010 lalu.
"Saya diperiksa mengenai kongres. Di catatan saya ada nama Ibas terkait dengan dana kongres jadi bukan Hambalang. Karena di Permai itu tidak ada Hambalang," ujar Yulianis.
Yulianis mengaku tidak menyerahkan langsung uang USD 200 ribu itu ke Ibas. Mantan Bendahara Umum PD, Muhammad Nazaruddin yang menyerahkannya. "Saya memberinya ke Pak Nazar. Pak Nazar yang menyerahkan," katanya.
Menurut Yulianis, uang USD 200 ribu itu berasal dari proyek dan uang itu bermasalah. "Semua uang Permai itu uang yang bermasalah karena itu proyek yang sedang disidik penegak hukum, semuanya disidik," ujarnya.
Grup Permai, kata Yulianis, menangani banyak proyek. Awalnya Yulianis tidak tahu bahwa proyek yang ditangani Nazaruddin bermasalah. Ia baru mengetahuinya pada pertengahan 2009. "Saya kerja September 2008. Pertengan 2009 (saya tahu proyek Nazar bermasalah), makanya saya berhenti," katanya. (gil/jpnn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar